Kompleks Goa Selomangleng
Latar Belakang Terbentuknya Goa
Goa Selomangleng |
Secara khusus tidak dijumpai keterangan
yang dapat dirujuk untuk mengenal lebih dalam lagi latar belakang sejarah
situs goa. Menghubungkan kesamaan relief yang terdapat di goa
Selomangleng dengan yang dijumpai di Petirtaan Jalatunda, A. J. Bernet
Kempers menduga bahwa situs tersebut dibikin dan digunakan pada akhir
abad X. Sebaliknya, berdasarkan cara penataan rambut dan pemahatan tokoh-tokohnya, Satyawati Suleiman, berpendapat bahwa goa tersebut
berasal dari masa awal Majapahit.
Di Tulungagung, relief yang dipahatkan
mengambil cerita bagian dari Arjunawiwaha, khususnya pada episode
penggodaan bidadari terhadap Arjuna yang sedang menjalankan tapa. Ini
mencerminkan kedekatan mereka akan wiracarita gubahan para pujangga
sejak zaman Kerajaan Kadiri. Sekaligus untuk mengingatkan mereka mengenai
lakon yang sedang ditekuninya, serta harapan bahwa kekuatan yang
terkandung dalam kisah cerita tersebut dapat terwujud.
Lokasi dan Kondisi Terkini
Kompleks Goa Selomangleng terletak di
areal kehutanan lingkungan BKPH Kalidawir, atau lebih tepatnya di Dusun
Sanggrahan Kidul, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, perjalanan menuju kesini kita disuguhkan lereng-lereng
Jurang Sanggrahan yang cukup terjal. Kompleks ini berbatasan dengan kebun milik
penduduk, kompleks ini dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu bagian
yang sekarang agak datar yang berada di bagian bawah, serta bagian yang
terjal di bagian atas. Di bagian pertama itulah terdapat dua buah goa,
sedangkan sebuah candi terdapat di bagian kedua.
Ketiga kekunoan merupakan hasil
pengerjaan pada bongkahan batu besar, memenuhi hampir seluruh sisa
bagian atas batu. Goa pertama berada di bagian tanah yang relatif cukup datar,
ini merupakan hasil pengerukan terhadap sebuah bongkah batu besar (monolit)
dengan bentuk mulut persegi empat sebanyak dua buah. Gua pertama
dihiasi dengan relief, sedangkan goa kedua tidak memilki relief. Mulut goa mengahadap ke arah
barat. Relief dipahatkan pada panel di dinding sisi timur dan utara.
Hiasan itu menggambarkan bagian dari cerita Arjunawiwaha, yakni ketika
Indra memerintahkan bidadarinya untuk menggoda Arjuna di Gunung
Indrakila.
Digambarkan pula adegan ketika bidadari
menuruni awan dari kahyangan ke bumi. Sedangkan gua kedua terletak di bagian
selatan dari goa pertama, pada bongkah yang sama, tetapi pada posisi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan goa pertama. Goa yang di bagian
selatan ini menghadap ke selatan dan tidak memiliki hiasan apapun di
dalamnya. Beberapa meter di sebelah timur goa
tersebut, pada tempat yang lebih tinggi terdapat bongkahan batu yang
dipahatkan kaki dan batur candi berdenah persegi empat. Dinding batur candi tersebut dihiasi
palang Yunani berbingkai bujursangkar.
0 Response to "Kompleks Goa Selomangleng"
Posting Komentar